CNG.online Tangerang Banten: Tidak Benar Kalau Pesantren Dikaitkan Dengan Radikalisme Dan Terorrisme Kata Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.
Saat.menghadiri malam silaturrahim alumni Pondok Pesantren Gontor, di Kota Tangerang, Banten, 22 Januari 2016, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan kehadiran Pondok Pesantren, Gontor khususnya, adalah sebuah fakta pesantren memang untuk Indonesia.
Diungkapkan, dulu pada masa perang prakemerdekaan, para santri dan kiai serta pemimpin yang berada di pesantren berjuang untuk Indonesia. Setelah Indonesia merdeka, para santri dan kiai dan pemimpin pesantren pun mengisi kemerdekaan dengan aktivitas yang luar biasa seperti melalui pendidikan dan aktivitas penting lainnya.
Dengan demikian, Hidayat Nur Wahid menegaskan tidak benar kalau pesantren dikaitkan dengan radikalisme apalagi terrorisme. Menurut pria yang juga alumni Gontor itu justru pesantrenlah yang mengajarkan cinta tanah air, mengisi kemerdekaan sesuai dengan cita-cita luhur, dan menolak komunisme.
Dari fakta tersebut Hidayat Nur Wahid menyayangkan kalau pesantren dicurigai, justru menurutnya pesantren harus dihormati dan diajak bersama-sama untuk menghadirkan generasi Islam yang moderat dan Islam yang memajukan bangsa.
Dalam kesempatan itu, Hidayat Nur Wahid mengatakan, sekarang alumni Gontor sudah mendirikan 300 pesantren. Jumlah ini menurutnya sangat banyak. "Itu jumlah yang besar dan menyebar di seluruh Indonesia," ujarnya. Lebih lanjut dikatakan alumninya pun banyak menduduki tempat-tempat yang strategis seperti ketua lembaga negara, menteri, ormas terbesar, duta besar, dan lain sebagainya.
Dari fakta itu Hidayat Nur Wahid mengakui bahwa alumni pesantren pada puncak-puncak kekuasaan dan menghadirkan kebaikan. Dari sini pula menunjukkan pesantren tak pernah mengajarkan radikalisme apalagi terrorisme.
Sistem pendidikan pesantren menurut Hidayat Nur Wahid masih relevan. Sistem pendidikan pesantren dikatakan sangat beragam. Ada yang khusus mengajarkan pendidikan agama, ada pula yang menggabungkan pendidikan umum.Menurut Hidayat Nur Wahid semua ilmu dibutuhkan. Selain perlu ilmu juga dibutuhkan iman.
Dikatakan, bila pesantren dihormati dengan baik, ia akan menjadi partner yang luar biasa yang mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Saat.menghadiri malam silaturrahim alumni Pondok Pesantren Gontor, di Kota Tangerang, Banten, 22 Januari 2016, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan kehadiran Pondok Pesantren, Gontor khususnya, adalah sebuah fakta pesantren memang untuk Indonesia.
Diungkapkan, dulu pada masa perang prakemerdekaan, para santri dan kiai serta pemimpin yang berada di pesantren berjuang untuk Indonesia. Setelah Indonesia merdeka, para santri dan kiai dan pemimpin pesantren pun mengisi kemerdekaan dengan aktivitas yang luar biasa seperti melalui pendidikan dan aktivitas penting lainnya.
Dengan demikian, Hidayat Nur Wahid menegaskan tidak benar kalau pesantren dikaitkan dengan radikalisme apalagi terrorisme. Menurut pria yang juga alumni Gontor itu justru pesantrenlah yang mengajarkan cinta tanah air, mengisi kemerdekaan sesuai dengan cita-cita luhur, dan menolak komunisme.
Dari fakta tersebut Hidayat Nur Wahid menyayangkan kalau pesantren dicurigai, justru menurutnya pesantren harus dihormati dan diajak bersama-sama untuk menghadirkan generasi Islam yang moderat dan Islam yang memajukan bangsa.
Dalam kesempatan itu, Hidayat Nur Wahid mengatakan, sekarang alumni Gontor sudah mendirikan 300 pesantren. Jumlah ini menurutnya sangat banyak. "Itu jumlah yang besar dan menyebar di seluruh Indonesia," ujarnya. Lebih lanjut dikatakan alumninya pun banyak menduduki tempat-tempat yang strategis seperti ketua lembaga negara, menteri, ormas terbesar, duta besar, dan lain sebagainya.
Dari fakta itu Hidayat Nur Wahid mengakui bahwa alumni pesantren pada puncak-puncak kekuasaan dan menghadirkan kebaikan. Dari sini pula menunjukkan pesantren tak pernah mengajarkan radikalisme apalagi terrorisme.
Sistem pendidikan pesantren menurut Hidayat Nur Wahid masih relevan. Sistem pendidikan pesantren dikatakan sangat beragam. Ada yang khusus mengajarkan pendidikan agama, ada pula yang menggabungkan pendidikan umum.Menurut Hidayat Nur Wahid semua ilmu dibutuhkan. Selain perlu ilmu juga dibutuhkan iman.
Dikatakan, bila pesantren dihormati dengan baik, ia akan menjadi partner yang luar biasa yang mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
No comments:
Post a Comment